Tuesday, November 3, 2015

Pesan Luqman (Sekedar Saja)

KETIKA menghadapi saat-saat terakhir kehidupannya, Lukman al-Hakim berkata pada anaknya. “Wahai anakku, telah banyak nasihat yang aku berikan kepadamu. Dan, kini tiba saatnya aku sampai ke penghujung nasihat itu, yaitu tentang enam hal….”

“Pertama, janganlah engkau menyibukkan dirimu kecuali sesuai kadar sisa usiamu.

Kedua, sembahlah Allah sesuai kadar kebutuhanmu pada-Nya.

Ketiga, beramal-lah untuk akhirat sesuai kadar kedudukan apa yang kaubutuhkan di sana.

Keempat, hendaknya kesibukanmu itu seputar bagaimana melepaskan dirimu dari pedihnya azab neraka yang belum pasti engkau nanti akan selamat atau tidak darinya.

Kelima, hendaknya kelancanganmu pada perbuatan maksiat sesuai kadar kesanggupanmu merasakan azab Allah.

Keenam, bila engkau ingin melakukan maksiat/dosa, maka carilah tempat yang tidak bisa dilihat oleh Allah dan malaikat-Nya.”

Maasyaa Allah, betapa menghujam rangkaian nasihat seorang ayah pada anaknya ini. Petuah yang membuat siapapun yang menyimak akan berpikir dalam-dalam lalu bertindak lebih hati-hati.

Ia tidak sekedar berisi anjuran atau larangan, namun terkandung banyak ajakan mengintrospeksi diri.

Setidaknya, beberapa pertanyaan sebagai bahan muhasabah di bawah ini adalah hasil interpretasi saya tehadap enam wasiat Lukman, sang ahli hikmah:
��Sudahkah engkau mengoptimalkan waktu yang kau miliki untuk sesuatu yang bermanfaat?
��Apakah kesibukanmu selama ini hanya terkuras untuk urusan dunia?
��Kapan saja engkau membutuhkan Allah? Tidakkah setiap saat?
��Seberapa besar keinginanmu untuk menikmati kebahagiaan yang kekal di surga?
��Siapkah dirimu menanggung balasan di dunia dan di akhirat atas perbuatan maksiat?
��Dapatkah engkau mencari tempat yang aman dari penglihatan Allah ketika berbuat dosa?
Ya, Allah…
InnaKa ‘aliimum bidzaati ash-shuduu
Selamat beraktifitas

No comments:

Post a Comment