Wednesday, January 29, 2014

Tawazun dimana berada

Bismillah..
Manusia telah Allah ciptakan dengan sempurna. Namun dibalik itu penuh keterbatasan.

Seperti yang Allah telah firmankan dalam Q.S. Al Ahzab 72
"Sesungguhnya KAMI telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka kwatir tidak melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanah itu oleh manusia. sungguh manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh".

Itulah mengapa kita Selalu membutuhkan Allah di setiap nafas kita. Kita mau menyombongkan diri, tapi selalu ada kuasa Allah untuk mencabut nafas kita dalam sekejap. Maka betapa sesungguhnya kita selalu membutuhkan kuasa Allah agar kita dapat hidup dengan baik dan memiliki kesudahan hidup yang baik pula. Dalam makna hidup yang sesungguhnya.

Allah SWT memberi perumpamaan yang begitu syahdu dalam ayat~ayat Al Quran, bahwa betapa penciptaan Allah segalanya dibuat dengan seimbang, seperti dalam Q.S. al Mulk 3
"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? "

Penciptaan malam dengan siang, matahari dengan bulan, langit dengan bumi, manusia dengan malaikat, sungguh Maha Besar Allah, semua penciptaan yang amat sempurna lagi penuh manfaat. Bagi para khalifah, para manusia...

Namun alangkah mudah kita lupa akan keseimbangan yang Allah ciptakan, tentang dunia dan akhirat?
Betapa mudah mata ini, fikiran dan hati ini terpedaya oleh nilai fana dan semisal seujung kuku pernak pernik duniawi, sedang Allah membuat akhirat untuk tempo yang tak terbatas oleh segala satuan waktu.
Mengapa seakan tak seimbang akan periodik, sedang Allah Sang Maha Pencipta dengan keseimbangan yang sempurna?

Ialah karna dunia diisi dengan ujian yang datang berurut urut,
Sedang diakhirat hanya ada balasan hasil penilaian ujian
Seumpama usaha yang dijanjikan hadiah dan upah atas kesudahannya,
Atau usaha akan menjadi kesiaan manakala tak ada harapan akan tujuan..
Itulah bentuk kesempurnaan akan nilai.

Di dunia ada rahmat dan ni´mat, namun hanya setitik Allah berikan,
Pun dibagi bagi ke penjuru dunia, dari seluruh manusia yang ada didalamnya
Karna kesempurnaan tidak diberikan bagi dunia
Itulah mengapa tiada sempurna ni´mat kita cecap disini
Rahmat Allah sepenuhnya sesempurnanya diberikan di akhirat,
Bukan sisa melainkan sepenuhnya, dari penantian singkat manusia
Atas kesabaran yang diambil sebagai neraca kehidupannya
Karna ia tahu, di akhirat ia tak butuh neraca itu lagi,
Karna ia diingatkan, di akhirat neraca lain yang sempurna dikuakkan.

Maka dalam tawazun, selalu ada hati yang menggemakan nama Allah, selalu ada lisan dan amal yang tak lekang dari mengingat Allah,
mereka yang pijakannya di dunia, tapi hatinya dimiliki ukhrawi.

Semoga kami tergolong didalamnya pula.

Wallahu a´lam